Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Faktor pendorong mobilitas sosial adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut mencakup pendidikan yang tinggi, kemampuan dan bakat, kondisi ekonomi yang baik, kesempatan kerja yang luas, lingkungan sosial yang positif, kepemimpinan dan inovasi, akses ke sumber daya, serta perubahan sosial dan kebijakan pemerintah yang mendukung kesetaraan dan kesempatan untuk mencapai mobilitas sosial. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada kemungkinan seseorang untuk naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi atau sebaliknya, turun ke lapisan sosial yang lebih rendah.

a. Kemampuan Individu

Kemampuan individu dalam bidang akademik atau sosial dapat mendorong mobilitas sosial. Seseorang dengan kemampuan tertentu dapat melakukan mobilitas sosial untuk meningkatkan status sosial atau kedudukannya.

b. Keadaan Ekonomi

Keinginan untuk hidup layak dan memperoleh kesejahteraan tinggi mendorong individu/kelompok melakukan mobilitas soisal.

c. Keadaan Struktural

Keadaan struktural masyarakat perkotaan cenderung bersifat terbuka. oleh karena itu, setiap orang yang memiliki kemampuan dapat menduduki jabatan jika ada kekosongan dalam struktural. Kondisi ini mendorong terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat.

d. Situasi Politik

Kondisi aman, damai, dan kondusif mendorong anggota masyarakat dapat melakukan mobilitas sosial vertikal naik. Sementara itu, situasi politik yang tidak menentu dan kacau dapat mendorong anggota masyarakat mengalami mobilitas sosial vertikal turun.

e. Keinginan untuk Melihat Daerah Lain

Keinginan untuk melihat daerah lain dapat memotivasi seseorang atau kelompok untuk melakukan mobilitas sosial. Keinginan tersebut mendorongnya untuk melakukan perpindahan. Bahkan, dalam perpindahan tersebut juga disertai adanya keinginan untuk belajar atau bekerja di daerah lain. dengan demikian, ia dapat melakukan mobilitas sosial vertikal naik.

Related Posts :

Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial

Kelompok sosial dalam masyarakat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok sosial teratur dan kelompok sosial tidak teratur.

a. Kelompok Sosial Teratur

1) Gemeinschaft (paguyuban), yaitu bentuk kehidupan bersama antaranggota masyarakat yang mempunyai hubungan solidaritas mekanis, sifatnya alami, dan kekal. Kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa.
2) Gessellschaft (patembayan), yaitu bentuk kehidupan yang bersifat pamrih, bersifat solidaritas organis, dan berlangsung dalam jangka waktu pendek. Kelompok jenis ini identik dengan masyarakat kota yang kompleks.
3) Kelompok primer (primary group), yaitu kelompok sosial yang dicirikan saling mengenal antaranggotanya, sering bertatap muka (face to face), bekerja sama dengan sifat pribadi, dan bersifat permanen.
4) Kelompok sekunder, yaitu kelompok sosial dengan jumlah anggota banyak, sifat hubungan cenderung formal, dan tidak saling mengenal, serta tidak permanen.
5) In-group, yaitu kelompok sosial yang individunya mengidentifikasikan diri dalam kelompok tersebut.

Related Posts :